Hubungan Suami Istri Menurut Pandangan Al-Quran

AMZSel, 29 Apr 2008 00:48:30 +000048Selasa 2, 2007 at 12:48 am 16 komentar

هن لباس لکم وانتم لباس لهن

 

Ayat di atas menjelaskan bahwa kedudukan suami istri bagaikan pakaian satu sama lain dan jelas bahwa pakaian memiliki ciri-ciri yang dalam kehidupan dan hubungan suami istri harus tampak, sebagian darinya di antaranya:

  1. Sebagaimana salah satu fungsi dari pakaian adalah menutup aurat dan menjaga harga diri manusia, maka suami istri juga harus demikian, satu sama lain harus saling menutupi aib dari pasangannya dan menjaga harga diri satu sama lain.
  2. Sebagaimana antara manusia dan pakaiannya tidak ada pemisah, begitu juga suami istri hubungan satu sama lain harus erat dan tidak ada orang asing yang ikut campur dalam urusannya.
  3. Biasanya seseorang menggunakan pakaian sesuai dengan musim atau udara yang ia rasakan, ketika hawa panas manusia akan memakai baju yang agak tipis tapi kalau udara panas, mereka akan menggunakan pakaian yang tebal. Begitu juga dengan hubungan suami istri, ketika suami dalam keadaan marah maka istri harus menghadapinya dengan lemah lembut, dan ketika istri dalam keadaan capek maka suami harus mengobati rasa capeknya.
  4. Pakaian dapat menjaga manusia dari panas dan dingin, begitu juga sebaliknya manusia menjaga bajunya agar tidak kotor atau robek. Maka suami istri juga harus menjaga satu sama lain.
  5. Sebagaimana pakaian dapat menghangatkan tubuh manusia, maka suami harus bisa memberi kehangatan pada keluarganya dan menjauhkan dari sifat dingin dan acuh tak acuh.
  6. Sebagaimana pakaian dianggap sebagai perhiasan maka suami istri harus menjadi perhiasan bagi yang lainnya.
  7. Sebagaimana manusia memilih baju dalam berpakaian, maka begitu juga suami istri harus mereka sendiri memilih istri atau suami.
  8. Manusia ketika memilih pakaian biasanya yang sesuai dengan dirinya dan menurut ukurannya sendiri, begitu ketika mencari istri atau suami harus yang sesuai dengan mereka masing-masing.[E.q]

Entry filed under: al-Quran.

Menakwilkan Mimpi Melalui Al-Quran(2)

16 Komentar Add your own

  • 1. haidaryusuf  |  AMZKam, 01 Mei 2008 04:33:32 +000033Kamis 2, 2007 pukul 4:33 am

    Salam,
    wah mulai diisi lagi nih… ya gitu dong diterusin…ada no kontaknya ga…minta dong…
    Wss

    Balas
  • 2. eraalquran  |  AMZKam, 12 Jun 2008 01:02:50 +000002Kamis 2, 2007 pukul 1:02 am

    makasih atas dukungan antum.
    semoga biasa istiqomah amin
    oh ya, no kantok apa yah???

    Balas
  • 3. islamfeminis  |  PMZRab, 27 Agu 2008 14:43:12 +000043Rabu 2, 2007 pukul 2:43 pm

    muwofik hastam. Sungguh permisalan yang sangat tepat. Salom bereson be ame Elo dari Fatimah Salsabila hohare Fatimah Soraya.

    Balas
  • 4. juli  |  AMZKam, 16 Okt 2008 03:59:31 +000059Kamis 2, 2007 pukul 3:59 am

    wahhh….
    ana trharu pas baca..
    karena ana pikir,bahwasanya pakaian adalah hal sepele dalam hidup,,
    tapi ketika diaplikasikan ke kehidupan rumah tangga..sangat menakubkan..

    ana salut ma antum..

    Balas
    • 5. eraalquran  |  AMZSen, 23 Feb 2009 01:50:59 +000050Senin 2, 2007 pukul 1:50 am

      Semoga kita dapat memeraktekkannya dalam keluarga dan keseharian kita….

      Balas
  • 6. aini  |  PMZSen, 23 Feb 2009 13:03:32 +000003Senin 2, 2007 pukul 1:03 pm

    terima kasih ini sangat membantu manambah ilmu pengetahuan saya.mungkin saya bisa manambahkan bahwa suami/istri tidak boleh dipinjamkan ataupun di perjualbelikan layaknya pakaian bukan…

    Balas
    • 7. eraalquran  |  AMZSel, 24 Feb 2009 04:41:39 +000041Selasa 2, 2007 pukul 4:41 am

      Oh ya maksih atas tambahannya/…

      Balas
  • 8. ibnu husein al-hady  |  AMZJum, 20 Mar 2009 07:45:55 +000045Jumat 2, 2007 pukul 7:45 am

    afwan ustad suraj,ana punya pertanyaan nih kalo perumpamaan istri seperti baju boleh dooooong kite ganti baju/paling gak beli yang baru gituuuuu sebab kan gak mungkin kite pake baju itu terus gak ganti-ganti??????????

    Balas
    • 9. eraalquran  |  AMZSab, 21 Mar 2009 07:26:56 +000026Sabtu 2, 2007 pukul 7:26 am

      maksih, kalau menurut kita sebuah baju sudah tdak layak dikenakan lagi, sudah robek atau terkena noda yang sangat parah, tak dapat dicuci, sehingga kita tidak dapat tampil dengan baju tersebut,,, kita sudah tidak mampu membungkus diri dan badan kita untuk shalat… ya baju itu harus diganti… kenapa harus tetap disimpan…
      begitu juga seharusnya istri jika setelah berbagai proses ternyata dia mencemarkan sang suami atau pasangannya… sudah tak dapat lagi mengantarkan pasangannya kepada kesempurnaan… ya gimana lagi, harus dibuang…
      tapi perlu diingat seperti subuah baju terkadang dia masih bagus, tanpa noda, tidak robek dan ssss ..
      tapi kita tidak mau memakainya lagi karena badan kita yang melar… sehingga tidak muat…
      jadi di sini bukan hanya istri atau pasangan yang disalahkan tapi kenapa kita yang makin besar,,, besar harapan, besar angan2, besar khayalan dan lain-lainnya…
      itu mungkin kira2 yang dapat dijelaskan…
      hanya perlu ditekankan kepada pembaca bahwa perumpamaan hanya membidik beberapa karakteristik saja bukan plek seratus persen…
      sehingga saat Islam (Quran) mengatakan istri atau suami seperti baju satu sama lain… tentunya bukan semua ciri dari baju sama dengan pasangan kan?
      Sekali lagi makasih telah ngunjungi blog kami…

      Balas
      • 10. priyo  |  PMZSel, 24 Nov 2009 12:43:00 +000043Selasa 2, 2007 pukul 12:43 pm

        terima kasih blog ini sangat bermanfaat. saat ini saya dan istri saya hbungan jarak jauh . jakarta manokwari. dan artikel ini sangat membantu saya dalam menghadapi ujian ini. jika boleh menambahkan. Seperti halnya saat kita memilih baju, tidak terlalu sempit longgar yang jelas baju tersebut nyaman n dapat menjaga diri kita dari dosa. Begitu juga saat kita memilih pasangan. Sebelum melangkah lbih jauh hendaknya kita merfikir bagaimana kedepan saat kita bersama pasangan. Sehingga kta dapat menjaga hubunan yang kita jalin. Seperti halnya baju yang kita beli dengan penuh peritmbangan, maka kita akan tetep senang mengakan baju tersebut. Jadi baju vavorit gt… he…
        Wass….salam. Smoga Allah memberkati. Amin!

  • 11. berita ekonomi  |  AMZRab, 01 Jul 2009 07:25:59 +000025Rabu 2, 2007 pukul 7:25 am

    alhamdulillah,,ada bacaan seperti ini.saya jadi bisa melihat lebih jauh lagi semua persoalan hidup dari sudut pandang islam..terimaksih ustadz.saya akan sering2 ke blog ini

    Balas
  • 12. yuspar  |  AMZSab, 23 Jan 2010 04:57:56 +000057Sabtu 2, 2007 pukul 4:57 am

    ide yang bagus

    Balas
  • 13. HERRy  |  AMZSel, 16 Mar 2010 02:36:17 +000036Selasa 2, 2007 pukul 2:36 am

    Janjutkan …. 🙂

    Balas
  • 14. HERRy  |  AMZSel, 16 Mar 2010 02:38:11 +000038Selasa 2, 2007 pukul 2:38 am

    Salam

    Lanjutkan …. 🙂

    Perjuangkan Al-Qur’an….

    Wasalam

    Balas
  • 15. is isro  |  AMZKam, 19 Jan 2012 06:39:27 +000039Kamis 2, 2007 pukul 6:39 am

    Segala sesuatu milik ALLAH,apapun itu……sering dan pasti hubungan suami istri pasti ada masalah,tapi…..sepanjang kita hanya bisa saling menyalahkan,itu hanya sia2 saja tanpa kita bisa merubah diri kita sendiri….tanpa kita mau memahami celah -celah mana yang harus kita perbaiki agar semua bisa saling merasa nyaman….dimana pasangan pasangan kita bisa menjadi pacar,patner,guru,sahabat dan menjadi orang tua yang baik buat anak2 kita ….dan terutama pasangan kita bisa selalu mengistiqomahkan jalan kita ke syurga,sehingga bersamanya hati kita akan selalu tenang menapaki jalan kehidupan yang penuh batu sandungan dan berduri ini…

    Balas
  • 16. Istanamurah  |  AMZSab, 23 Nov 2013 09:51:04 +000051Sabtu 2, 2007 pukul 9:51 am

    Sangat penting sekali kita mencari calon pendamping yang sangat sesuai dengan keinginan kita dan ridho tuhan.

    Balas

Tinggalkan komentar

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Ayat Minggu Ini

Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus. (Al-Fatihah; 6) Jalan Yang lurus dalam Al-quran: 1. Jalan Allah Swt (Hud; 56) 2. Jalan para nabi (Yasin; 3-4) 3. Jalan Penghambaan (Yasin; 61) 4. Jalan Tawakal Kepada Allah (Ali Imran;101) 5. Jalan Al-Quran (Majma'ul bayan; Juz 1, halaman 58) 6. Jalan Fitrah (Tafsir Ash-Shafi; juz 1, halaman 86)

Pengunjung

  • 115.270 hits